beritasurabayanet - JL. Yos Sudarso : Untuk ukuran kota metropolis seperti Surabaya, sungguh sangat ironis bila banyak gedung-gedung sekolah yang rusak ataupun terhenti pembangunannya alias mangkrak karena tidak ada perhatian yang serius dari pemerintah kota, sehingga tujuan maupun fungsinya sebagai sarana proses belajar-mengajar tidak dapat tercapai dengan baik.
Salah satu contoh pembangunan gedung yang tidak dapat mencapai tujuan dan fungsi pembangunannya adalah SDN Jepara I, II dan III yang terletak dalam satu lokasi.
Gedung sekolah yang dibangun menggunakan anggaran APBD Tahun 2011sebesar Rp. 1.351.718.076,- tersebut, tidak dapat selesai sesuai dengan tujuan serta fungsinya alias "gagal bangunan", menurut kepala sekolah SDN Jepara II, Mansur, macetnya pembangunan di sekolah yang beralamat di Jl. Purwodadi Raya itu tidak jelas alasannya.
Lebih lanjut Mansur juga mengatakan, bahwa dirinya sudah berkali-kali melaporkan tersendatnya pembangunan gedung sekolah tersebut kepada Haryanto selaku pengawas dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya, tetapi selalu mendapat janji-janji yang tidak jelas kelanjutannya.
Akibat macetnya pembangunan gedung sekolah yang dibangun pada waktu Ir. Sri Mulyono sebagai kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya, serta Ir. Muhammad Aminudin sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)-nya, murid-murid harus belajar di ruang kelas yang sangat tidak layak untuk digunakan proses belajar-mengajar.
Karena debu-debu yang rontok dari pasangan batu bata yang belum di"plester" sangat mengganggu pernapasan atau mata murid-murid yang sedang menimba ilmu di dalam ruang kelas yang belum jadi itu.
Oleh karena itu Mansur sangat berharap pada Walikota Surabaya untuk lebih memperhatikan kondisi gedung SDN JEPARA I. II dan III agar dapat dibangun kembali. (Frankie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar