STOP PRESS !! Diberi tahukan kepada semua narasumber bahwa semua wartawan/wartawati beritasurabayanet.blogspot.com dilengkapi dengan Kartu Press dan namanya tercantum pada halaman Redaksi, bila ada keraguan silahkan menghubungi Redaksi pada nomor telephone 031 714 54954 / 08155084545 atau melalui emai redaksi_berita_sby@yahoo.co.id, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Sabtu, 03 Desember 2011

6 Desember, Minyak Di Blok Cepu Mulai Dibor

beritasurabayanet - Bojonegoro : Untuk menandai mulainya pembangunan puncak Blok Cepu di Wilayah Banyu Urip, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan pihak JOB PPEJ akan mendatangkan Menteri ESDM. Tujuannya untuk melakukan peletakan batu pertama pada 6 Desember 2011 di well PAD A.

Peletakan batu sebagai simbol dimulainya produksi minyak Blok Cepu tahap I senilai USD 750 juta itu diletakkan di PAD A. Alasannya karena di EPC I masih dalam proses pengajuan ijin ini disampaikan oleh Sekertaris KAbupaten (Sekkab) Bojonegoro S. Moeljono usai rapat kemarin.

Menteri mengusulkan pencanangan dimulainya proyek Blok Cepu mengambil lokasi di Desa Gayam, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro. " Pertemuan itu membahas lokasi peletakan batu pertama oleh menteri, dan kami sepakti di Banyu Urip ," ujarnya, Sabtu (3/12/2011).

Kedatangan Menteri ESDM nantinya akan menggunakan jalur darat dari Surabaya. Menteri akan tiba sekitar pukul 09.00 WIB bersama Gubernur Jatim, Sukarwo. Sebelum ke lokasi peletakan batu pertama, rombongan Menetri, Gubernur dan tiga Bupati dan sekitar 15 Kades setempat terlebih dahulu mengikuti presentasi dari MCL, operator Migas Blok Cepu.

Sementara itu, batalnya peletakan batu di lokasi EPC karena dianggap masih bermasalah. Antara lain soal Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang belum beres. Sedangkan untuk kendala ijin HO, atau ijin menggunakan tempat atau daerah tertentu, pihak BP Migas masih kurang dalam pembangunan lahan milik desa, Pembangunan lapangan, sendang, dan masih ada dua warga sekitar pengeboran belum menanda tangani perjanjian.

Sementara untuk proses peletakan batu tersebut, dia mengaku tidak mengetahui sama sekali teknisnya karena langsung ditangani oleh BP Migas.

" Meskipun ijinnya masih proses tapi pembangunan fisik sudah mulai dilakukan  ," ungkapnya. (Red. / beritajatim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar