STOP PRESS !! Diberi tahukan kepada semua narasumber bahwa semua wartawan/wartawati beritasurabayanet.blogspot.com dilengkapi dengan Kartu Press dan namanya tercantum pada halaman Redaksi, bila ada keraguan silahkan menghubungi Redaksi pada nomor telephone 031 714 54954 / 08155084545 atau melalui emai redaksi_berita_sby@yahoo.co.id, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Selasa, 15 November 2011

Pemkot Mentahkan Gubernur

beritasurabayanet - Jl. Yos Sudarso : Usulan Gubernur Jatim Soekarwo tentang pembangunan jalan bebas hambatan Aloha (Waru)-Wonokromo- Perak yang dilewatkan di atas Middle East Ring Road (MERR) IIC langsung dimentahkan Pemkot Surabaya.

Usulan tersebut dinilai tak masuk dalam kajian panjang pembangunan sebuah kota, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Hendro Gunawan memastikan kalau usulan itu belum diberitahukan ke pemkot. Pihaknya tak mau terburuburu dalam menanggapi semua usulan tentang pembangunan tol tersebut.

” Semua perencanaan pembangunan perlu kajian yang mendalam terlebih dahulu ,” ujar Hendro kemarin. Saat ini pemkot tak bisa memberi persetujuan usulan dari gubernur sebelum dilakukan kajian. Dalam pembangunan jalan bebas hambatan ini butuh kajian lalu lintas maupun perubahan jalur yang akan dipakai di MERR IIC. ” Dasar yang dipakai gubernur juga belum diketahui.Kami juga tak bisa menolak maupun menerimanya ."

Kalau ada dasar dan kajian yang kuat baru kami bersikap setuju,”katanya. Sekedar informasi,gubernur ngotot untuk pembangunan jalan bebas hambatan tetap dilakukan karena sudah masuk dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26/2008 tentang rencana tata ruang nasional (RTRN). Gubernur sendiri tak mempermasalahkan jalur tol yang akan dibangun.

Tol yang menghubungkan Aloha (Waru)- Wonokromo-Perak itu, pihaknya berharap program ini bisa terlaksana,baik itu lewat jalur kota maupun diletakan di atas MERR IIC. Dengan digesernya pembangunan tol ke MERR IIC, pembangunan tol akan dialihkan ke sisi timur Surabaya. Keuntungannya tidak ada penggusuran rumah dan bangunan warga.

Selain itu, kalau posisi jalan tol diposisikan di atas jalan MERR IIC, maka di bawah tol itu bisa dimanfaatkan untuk jalan arteri seperti sekarang ini dan juga bisa sebagai taman kota sehingga mampu menekan polusi dan menjadi tempat umum. Asisten II Pemkot Surabaya Muhlas Udin mengatakan, keputusan yang diambil pemkot tak berubah.

Tol tengah dianggap bukan solusi untuk kemacetan. ” Saat ini kami konsentrasi untuk penataan sektor lain. Salah satunya upaya untuk kelanjutan program pendidikan serta layanan kesehatan ,” sambungnya. (Red. / sindo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar