STOP PRESS !! Diberi tahukan kepada semua narasumber bahwa semua wartawan/wartawati beritasurabayanet.blogspot.com dilengkapi dengan Kartu Press dan namanya tercantum pada halaman Redaksi, bila ada keraguan silahkan menghubungi Redaksi pada nomor telephone 031 714 54954 / 08155084545 atau melalui emai redaksi_berita_sby@yahoo.co.id, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Sabtu, 29 Oktober 2011

Keluarga Guru Ngaji Bantah Keterangan Polisi

Petugas Kepolisian Menunjukkan
Photo-Photo Kejadian.

Jangankan Celurit, Parang Saja Tak Punya

beritasurabayanet - Sidoarjo : Kasus guru ngaji yang tewas tertembak, yakni Raiyadhus Sholikhin (40) warga RT 1 RW 1 Kauman Sepande, Candi, berbuntut panjang. Pihak keluarga membantah keterangan yang dikeluarkan pihak kepolisian.

Hari ini, Sabtu (29/10/2011), Waka Polres Sidoarjo Kompol Leonardus Simarmata merilis bahwa Sholikhin mengeluarkan celurit untuk melawan aparat kepolisian yang hendak menangkapnya. Tak hanya itu, celurit disabetkan hingga mengenai Briptu Eko Ristanto.

'' Celurit disabet-sabetkan kepada anggota yang mengejarnya ,'' dalihnya.
Pernyataan polisi dibantah oleh keluarga Sholikhin. Jangankan celurit, parang saja tidak ada di rumah. '' Itu pernyataan yang sangat mengada-ada. Kami minta kasus ini diusut tuntas, dan jangan direkayasa ,'' ujar Arifin paman Sholikhin.

Sekadar diketahui, Raiyadhus Sholikhin (40) tewas tertembak oleh beberapa aparat kepolisian yang mengejarnya, Jumat (28/10/2011) dini hari. Penembakan dilakukan karena Sholikhin yang menaiki mobil real van nopol W 1499 NW diduga serempetan dengan anggota Reskrim Polres Sidoarjo bernama Briptu Widianto yang menaiki motor Supra W 5077 XL. (Red. / http://www.beritajatim.com/detailnews.php/8/Peristiwa/2011-10-29/116212/'Jangankan_Celurit,_Parang_Saja_Tak_Punya')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar