| Petugas Kepolisian Menunjukkan Photo-Photo Kejadian. |
Jangankan Celurit, Parang Saja Tak Punya
beritasurabayanet - Sidoarjo : Kasus guru ngaji yang tewas tertembak, yakni Raiyadhus Sholikhin (40) warga RT 1 RW 1 Kauman Sepande, Candi, berbuntut panjang. Pihak keluarga membantah keterangan yang dikeluarkan pihak kepolisian.
Hari ini, Sabtu (29/10/2011), Waka Polres Sidoarjo Kompol Leonardus Simarmata merilis bahwa Sholikhin mengeluarkan celurit untuk melawan aparat kepolisian yang hendak menangkapnya. Tak hanya itu, celurit disabetkan hingga mengenai Briptu Eko Ristanto.
'' Celurit disabet-sabetkan kepada anggota yang mengejarnya ,'' dalihnya.
Sekadar diketahui, Raiyadhus Sholikhin (40) tewas tertembak oleh beberapa aparat kepolisian yang mengejarnya, Jumat (28/10/2011) dini hari. Penembakan dilakukan karena Sholikhin yang menaiki mobil real van nopol W 1499 NW diduga serempetan dengan anggota Reskrim Polres Sidoarjo bernama Briptu Widianto yang menaiki motor Supra W 5077 XL. (Red. / http://www.beritajatim.com/detailnews.php/8/Peristiwa/2011-10-29/116212/'Jangankan_Celurit,_Parang_Saja_Tak_Punya')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar