STOP PRESS !! Diberi tahukan kepada semua narasumber bahwa semua wartawan/wartawati beritasurabayanet.blogspot.com dilengkapi dengan Kartu Press dan namanya tercantum pada halaman Redaksi, bila ada keraguan silahkan menghubungi Redaksi pada nomor telephone 031 714 54954 / 08155084545 atau melalui emai redaksi_berita_sby@yahoo.co.id, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Minggu, 27 Maret 2011

Satkorlak: Sejumlah pemukiman berstatus merah

beritasurabayanet - Taman Surya :Surabaya terancam banjir, menyusul tingginya curah hujan dalam 3 hari terakhir. Data Satuan Koordinasi Pelaksana (Satkorlak) Penanggulangan Bencana Surabaya menyebut sejumlah pemukiman dinyatakan merah alias rawan banjir.

Pemukiman berstatus merah itu antara lain Kelurahan Warugunung Kecamatan Karangpilang, Jambangan (sisi selatan), bantaran Kali Bratang Kecamatan Wonokromo, hingga Kelurahan Wonorejo Kecamatan Rungkut (sisi selatan sungai) dan Kelurahan Medokan Semampir Kecamatan Sukolilo (sisi utara sungai) ditetapkan sebagai daerah merah. Bahkan dari pemukiman kategori merah tersebut sudah terjadi genangan setinggi 30-60 sentimeter.

Sekretaris Harian Satkorlak Penanggulangan Bencana Surabaya Soemarno mengatakan , meluapnya sungai dipicu tingginya curah hujan. "Kali Jagir statusnya siaga merah karena penuh. Debit air cukup tinggi," terang Soemarno yang juga penanggung jawab Posko Surya 10.

Menurutnya, sejak tiga hari lalu pintu air di Kecamatan Mlirip Mojokerto sudah ditutup. Karena tinginya curah hujan membuat permukaan air di terusan Kali Brantas tetap saja tinggi., dampaknya, aliran Kali Marmoyo di Kecamatan Kabuh dan Ploso Kabupaten Jombang, kali Kemlagi dan Gedeg Mojokerto, Kali Tengah di wilayah Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik, Kali Kedurus (Kali Surabaya) di Karangpilang yang tidak memiliki pintu air meluap.

Karena tak memiliki pintu air dan tidak bisa dibendung, akhirnya air masuk Kali Jagir (terusan Kali Surabaya) mengarah terus sampai ke muara Wonorejo. "Titik luapan juga terpantau di bantaran di Kelurahan Medokan Semampir Kecamatan Sukolilo," jelas Soemarno.

Mantan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbang Linmas) Pemkot Surabaya ini menambahkan, sejak 3 hari lalu Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga Jatim sudah meninggikan tanggul 1 meter di wilayah Wonorejo Rungkut. Warga juga membantu dengan memanfaatkan karung plastik berisi pasir. Namun rembesan dan luapan tetap saja terjadi.

Satkorlak Penanggulangan Bencana, lanjutnya, juga menetapkan daerah bencana di Kecamatan Pakal dan Benowo yang tergenang lantaran meluapnya Kali Lamong sebagai sambungan Sungai Bengawan Solo.

Di Kelurahan Sumberejo Kecamatan Benowo sudah didirikan posko dilengkapi dapur umum untuk memasak konsumsi warga. Perahu karet dan sarana transportasi untuk mengevakuasi warga juga disiapkan, paparnya.

Himbauan supaya warga waspada melalui pengeras suara masjid dan musala juga dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban jiwa. Kami berusaha mencegah jatuhnya korban, seperti 3 minggu lalu ada korban jiwa, seorang anak di Sumberejo terbawa arus, tegas Soemarno. (Red./beritasurabaya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar