STOP PRESS !! Diberi tahukan kepada semua narasumber bahwa semua wartawan/wartawati beritasurabayanet.blogspot.com dilengkapi dengan Kartu Press dan namanya tercantum pada halaman Redaksi, bila ada keraguan silahkan menghubungi Redaksi pada nomor telephone 031 714 54954 / 08155084545 atau melalui emai redaksi_berita_sby@yahoo.co.id, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Sabtu, 26 Maret 2011

PKS Persoalkan Proyek Gedung Baru DPR, Marzuki Alie Plintat Plintut

Ketua DPR, Marzuki Alie
beritasurabayanet - JAKARTA : Fraksi Partai Keadilan Sejahtera mempersoalkan proyek pembangunan gedung baru Dewan perwakilan Rakyat (DPR). PKS Bahkan menilai Ketua DPR, Marzuki Alie dianggap tak tegas sehingga tampak 'cari aman'.

"Dari awal PKS sebetulnya sudah memberikan catatan mengenai gedung baru, kita heran kenapa catatan tidak diperhatikan," kata Ketua Fraksi PKS Mustafa Kamal usai mengikuti Seminar Nasional PKS di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (26/3/2011).

Mustafa mengkritik kepemimpinan Marzuki yang lebih sering menutup diri terhadap transparansi proyek. Marzuki juga dituding sering melempar tanggung jawab bila ditanya wartawan mengenai gedung baru seharga Rp1,17 triliun.

"Ketua DPR saat-saat kritis seperti ini publik mempertanyakan, dia harus tampil di depan untuk menjelaskan tidak dilempar-lempar. Dia harus terbuka dan transparan, betapapun beliau secara pribadi mungkin merasa tertekan," sambungnya.

Dia berharap Marzuki kembali mengumpulkan sembilan fraksi, BURT, Sekretariat Jenderal, dan pihak terkait untuk membahas proyek gedung yang akan dimulai peletakkan batu pertamanya Juni 2011.

"Dia harus bisa merepresentasikan lembaga secara utuh dan menjadi jubir DPR. Itulah ketuaDPR, kalau tidak siap menjadi juru bicara DPR tidak siap jadi ketua DPR," sindirnya.

PKS sendiri mengaku kerap dinomerduakan dalam pembahasan gedung baru. Mustafa mengaku fraksinya diajak urung rembug di menit terakhir sehingga tidak mengetahui rincian proyek tersebut.

"Kalau memang ada masukan-masukan masyarakat yang konstruktif kenapa tidak kita evaluasi ulang kesepakatan yang sudah ada. Ini tugas Ketua BURT, beliau jangan pernah menutup diri terhadap masukan masyarakat," ujarnya. (Red./rimanews)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar