beritasurabayanet - Jakarta : Densus 88 Polri berhasil membekuk satu orang pelaku teror di Solo dalam keadaan hidup.
Kini si pelaku yang berinisial B masih diperiksa di Jawa Tengah.
" Ya, ada satu yang hidup atas nama B, masih diperiksa di Jateng ," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, Sabtu (1/9/2012).
Ia menjelaskan bahwa dalam baku tembak yang terjadi tadi malam, ada dua pelaku teror yang tewas dan seorang anggota Densus 88.
Dua terduga teroris yang tewas yakni F dan M. Sedangkan anggota Densus 88 yang gugur dalam penyergapan itu adalah Bripda Suherman.
" Bripda Suherman akan dimakamkan di Pinrang Sulawesi Selatan ," kata Boy lagi.
Tiga terduga teroris yang disergap tim Densus 88 Antiteror di Solo dan Karanganyar, Jawa Tengah, diduga masuk dalam jaringan teroris di Filipina.
Tiga tersangka tersebut terlibat dalam penyeludupan senjata api dari negara Filiphina, para pelaku juga pernah menjalani pelatihan militer, bergabung dengan kelompok Abu Sayaf di Mindanao, Filipina.
Kelompok ini kemudian masuk ke Indonesia dan melakukan aksi teror ke sejumlah pos kepolisian pada bulan Agustus 2012.
Ada dua aksi teror di Solo yang melibatkan kelompok ini. Pertama, penembakan di Pos Polisi Singosaren, Solo, Jawa Tengah, Kamis (30/8/2012) malam.
Seorang anggota Polsek Singosaren bernama Bripka Dwi Data Subekti meninggal dunia akibat luka tembak di bagian dada.
Kedua, aksi pelemparan granat di Bundaran Gladak, Jalan Jenderal Sudirman, Sabtu (18/8/2012). Pada kejadian tersebut, dua polisi terluka. (Giyono)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar