STOP PRESS !! Diberi tahukan kepada semua narasumber bahwa semua wartawan/wartawati beritasurabayanet.blogspot.com dilengkapi dengan Kartu Press dan namanya tercantum pada halaman Redaksi, bila ada keraguan silahkan menghubungi Redaksi pada nomor telephone 031 714 54954 / 08155084545 atau melalui emai redaksi_berita_sby@yahoo.co.id, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Jumat, 28 September 2012

Ada Konspirasi Besar Di Balik Kasus Pemukulan

Erick Reginal Tahalele S.S 300x211 Ada Konspirasi Besar Di Balik Kasus Pemukulan
Erick saat Diwawancarai Oleh Wartawan
Seusai Sidang.
beritasurabayanet - PN Surabaya : Erick Reginal Tahalele S.Sos, anggota Komisi A DPRD Surabaya, ini mengatakan tak habis pikir melihat para pihak justru membesar – besarkan kasus pemukulan oleh Plt Sekwan Hari Sulistyowati terhadap dirinya dalam rapat Banggar tanggal 13 Desember 2011, yang kini disidangkan di PN Surabaya.
Sedangkan di balik itu, ada kasus konspirasi besar berkaitan penggunaan anggaran DPRD yang difoya – foyakan oleh oknum di DPRD, yang menurutnya harus diungkap, dari pada sekedar membesar – besarkan kasus pribadi antara dirinya dengan Plt Sekwan Hari Sulistyowati.
Di luar sidang kasus pemukulan di PN Surabaya, Rabu (26/9), Erick mengungkapkan kepada wartawan, bahwa soal pemukulan bisa jadi itu hanya sebuah kekhilafan dari pelaku. Yang aneh menurut Erick, adanya persoalan hukum yang lebih besar berkaitan proses APBD yang disorotinya saat itu, menyangkut penggunaan anggaran untuk kunjungan ke luar negeri bagi anggota dewan yang cukup tinggi, termasuk anggaran makan dan minum untuk anggota DPRD Surabaya.
“ Anggarannya cukup tinggi sekali, sehingga pada rapat banggar sebelumnya saya sudah pangkas sekitar hampir Rp 20 milyar dari total anggaran untuk itu yang hampir sekitar Rp 60 milyar. Sehingga tinggal sekitar hampir Rp 40 milyar. Tetapi pada rapat banggar hari itu, tidak ada satu pun resume rapat banggar sebelumnya yang dibagikan. Ini menjadi tanda tanya bagi saya. Saya meminta penjelasan dan tetap meminta resume rapat banggar sebelumnya dibagikan ,” papar Erick.
Menurut Erick, mungkin saja Plt Sekwan Hari Sulistyowati yang juga hadir dalam rapat banggar itu, terusik oleh karena anggaran itu ternyata menjadi hak pengelolaan dia, sehingga Erick menjadi curiga ada sesuatu di sana. Rupanya karena Erick tetap meminta resume rapat sebelumnya dibagikan tak disangka mengundang masalah.

“ Dia lalu berdiri dan saya sudah menyuruhnya duduk, karena sebagai anggota banggar saya berhak menyampaikan pendapat. Tapi dia malah maju ke saya dan menyambar wajah saya dengan tangannya, sehingga menumbulkan masalah penganiayaan itu ,” jelas Erick, seraya menambahkan, bahwa Hari Sulistyowati tidak berhak berbicara apa pun, karena sebagai sekretaris dia hanya mencatat jalannya rapat.
Namun karena diberi peluang oleh Ketua DPRD hingga hari ini Hari dipertahankan sebagai Plt Sekwan, meski itu sudah melebihi batas waktu, sehingga patut dicurigai adanya konspirasi di sana.

Padahal dari sisi pangkat dan jabatan dia tidak punya kewenangan, ada beberapa persyaratan yang dia tidak bisa penuhi untuk menjadi Sekretaris Dewan.
Erick mengingatkan, bahwa DPRD ini menggunakan uang rakyat yang cukup besar dan punya kewajiban mengelola dananya sekitar Rp 5,2 trilyun.

“ Kalau anggota DPRD tidak melihat hal itu sebagai satu persoalan yang harus dihadapi, rusak republic ini !” tandasnya. Nyatanya hingga saat ini tidak ada tindakan apa pun bekaitan dengan peristiwa tersebut.
“ Sedangkan saya di dalam forum itu berbicara untuk melakukan koreksi terhadap APBD yang menurut saya dihambur – hamburkan. Itu kan tanggung jawab anggota DPRD yang menjadi pengawas budgeting APBD !” tutur Erick. (Red. / Setyo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar