STOP PRESS !! Diberi tahukan kepada semua narasumber bahwa semua wartawan/wartawati beritasurabayanet.blogspot.com dilengkapi dengan Kartu Press dan namanya tercantum pada halaman Redaksi, bila ada keraguan silahkan menghubungi Redaksi pada nomor telephone 031 714 54954 / 08155084545 atau melalui emai redaksi_berita_sby@yahoo.co.id, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Rabu, 12 Oktober 2011

Zainal Bintang: Aduan Nazaruddin Mengerikan

Nazarudin.
beritasurabayanet - Jakarta : Dua orang pendiri Pos Pengaduan Praktik Mafia Anggaran (Pos P2MA) diam-diam diundang tersangka kasus Wisma Atlet Jakabaring, Palembang, Muhammad Nazaruddin, ke ruang tahanannya di Mako Brimob Kelapa Dua, Jawa Barat.

" Pada Jumat minggu lalu (7/10) sesudah shalat Jumat, saya bersama Laode (Wakil Ketua DPD) diundang Nazaruddin melalui OC Kaligis. Dia ingin mengadu. Dari Nazaruddin keluar informasi baru yang mengerikan, lebih mengerikan kalau info itu benar ya ," kata deklarator Pos P2MA, Zainal Bintang, Rabu (12/10).

Bintang mengaku tidak ada hambatan dari pihak Mako Brimob untuk bertemu bekas Bendahara Umum Demokrat. Dia bersama Laode Ida menjenguk Nazaruddin bersama 20 pengacara Lembaga Kajian Hukum Nasional atas undangan pengacara Nazaruddin, OC Kaligis. Pertemuan berlangsung sekitar dua jam. Di kesempatan itu juga hadir sepupu Nazaruddin yang juga anggota DPR, M Nasir bersama pengacara Afrian Bonjol.

" Isi pembicaraan kami sangat mempertajam info soal proses mekanisme mafia anggaran itu ," ujarnya.

Menurut Bintang, Nazaruddin menyebut beberapa kementerian seperti Kementerian Pendidikan yang dikuasai pengusaha penghisap anggaran. Begitupula di Kemenpora, menurut Nazaruddin, kalau tidak ada kasus Wisma Atlet, sudah ada banyak rencana proyek di waktu mendatang. Nazaruddin menyatakan, anggaran dari proyek-proyek itulah yang jadi rampokan partai politik " Masih perlu diverifikasi, tetapi dengan modus yang diceritakan pada kita punya petunjuk-petunjuk untuk ketahui siapa di balik mafia anggaran itu. Artinya tambahan kerjaan tapi kita lakukan pendalaman terhadap modusnya, kemana bermuara ," ujarnya menambahkan. ( Red. / RMOL )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar