STOP PRESS !! Diberi tahukan kepada semua narasumber bahwa semua wartawan/wartawati beritasurabayanet.blogspot.com dilengkapi dengan Kartu Press dan namanya tercantum pada halaman Redaksi, bila ada keraguan silahkan menghubungi Redaksi pada nomor telephone 031 714 54954 / 08155084545 atau melalui emai redaksi_berita_sby@yahoo.co.id, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Minggu, 24 April 2011

Bocah 5 Tahun Perawat Ibunya Akhirnya Dimasukkan ke Panti Asuhan

beritasurabayanet - Nganjuk : Pemkab Nganjuk akhirnya merealisasikan rencana memasukkan Muhammad Aditya, bocah berusia 5 tahun yang menjadi perawat ibunya yang lumpuh ke panti asuhan. itu berada di panti.

Adit, panggilan akrab Muhammad Aditya biasa disapa dimasukkan ke panti asuhan Tunas Harapan milik Pemerintah Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur. Pengawasan dan pembinaan terhadap Adit diserahkan ke panti asuhan yang dioperasikan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Sosial tersebut.

"Ini difatnya sementara, selama ibunya berada di rumah sakit," ungkap Kabag Humas Pemkab Nganjuk Abdul Wachid, Minggu (24/3/2011).

Meski bersifat sementara Wachid belum dapat memastikan sampai kapan Adit akan ditinggal dan diasuh di panti asuhan. "Sampai kapannya itu kami yang belum bisa pastikan. Ibunya sekarang kan dirawat di rumah sakit, nah selama itu masih dilakukan pengawasan terhadap Adit kami anggap lebih baik dilakukan di panti asuhan," sambungnya.

Penempatan Adit di panti asuhan juga dimaksudkan untuk menjamin keberlangsungan pendidikan, yang hingga usianya saat ini belum memiliki kesempatan mengenyam bangku sekolah. Seluruh biaya pendidikan dan hidup Adit dipastikan ditanggung oleh Pemkab Nganjuk.

"Ini untuk kebaikan Adit sendiri dan kami siap menanggung biaya hidupnya," tegas Wachid.

Sebelumnya, Muhammad Aditya, bocah berusia 5 tahun yang tinggal di Jl Wilis gang IIA Lingkungan Jarakan Kelurahan Ganung Kidul, Kecamatan/Kabupaten Nganjuk, harus menjadi perawat ibunya yang mengalami kelumpuhan.

Sejumlah aktivitas rumah tangga, mulai dari menduci piring dan pakaian, menanak nasi menggunakan peralatan sederhana, menyapu dan mengepel lantai serta menyiapkan air mandi sang ibu, menjadi rutinitas dalam kesehariannya, sementara sang bapak harus banting tulang mencari nafkah untuk keluarga di luar kota.

Yang tak kalah memprihatinkan, disaat anak-anak seusia Adit masuk ke Taman Kanak-kanak (TK), Muhammad Aditya belum memiliki kesempatan tersebut. Orang tuanya mengaku tak sanggup menanggung biaya pendidikan Adit.

Bagi pembaca yang ingin menyumbangkan sebagian rezekinya untuk meringankan keluarga Adit bisa disalurkan melalui baksos yang digalang Detik Surabaya Community (DSC).

Bank BCA Cab. Sidoarjo Sun City
A/C 6155006599
a/n Achmad Lutfi

Catatan: Setiap nominal wajib ditambah kode 204. Contoh bagi yg menyumbang Rp.100.000 menjadi Rp.100.204. (Red./detiksurabaya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar