| Pesisr Pantai Selatan, Lumajang |
beritasurabayanet - Lumajang : Terjangan ombak di pesisir selatan Lumajang, khususnya di perairan Tempursari yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Malang, belakangan sangat tinggi dan membahayakan.
Terjangan ombak dalam beberapa hari terakhir mencapai 2 meter lebih, sebagai dampak cuaca ekstrem. Kondisi ini yang membuat para nelayan kebanyakan memilih libur melaut. Meski. ada sebagaian kecil diantaranya yang tetap nekag menerjang ganasnya ombak, untuk tetap mengais rejeki di lautan.
Kondisi ini diakui Ir SYAIFUL Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Lumajang. Ketika dikonfirmasi DIDI reporter Sentral FM Lumajang, Selasa (29/03), Kepala DKP mengatakan, kenekatan sebagian kecil nelayan yang berjibaku melawan ganasnya terjangan ombak ini, dinilainya sangat membahayakan.
”Memang, kondisi tingginya ombak yang mencapai 2 meter lebih ini, sangat membahayakan bagi nelayan untuk melaut. Namun, ada sebagian diantara mereka (nelayan, red) yang tetap nekat. Kondisi ini sudah berlangsung selama beberapa hari terakhir,” kata Ir SYAIFUL.
DKP Kabupaten Lumajang sendiri, sejauh ini tidak bisa melarang nelayan untuk tidak bekerja. Karena, memang menjadi kebutuhan para nelayan untuk tetap mengais rejeki.
Namun, DKP tetap akan melayangkan himbuaan melalui jajaran di bawah, baik melalui Pernagkat Kecamatan maupun Desa agar mereka tetap waspada.
SYAIFUL sendiri, meminta para nelayan untuk tidak terlalu nekat melaut jika cuaca dan ombak memang tidak memungkinkan. ”Dari pengamatan saya di wilayah perkampungan nelayan sampai hari ini, para nelayan Tempursari banyak yang libur melaut,”ujarnya.
Kondisi banyaknya nelayan yang menganggur ini, dikatakan lebih lanjut oleh Ir SYAIFUL, berdampak juga terhadap sepinya ikan hasil tangkapan yang dikirimkan ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) setempat.
Sementara itu, Drs ROCHANI Sekretaris Satlak Penanggulangan Bencana (PB) Kabupaten Lumajang, juga melayangkan himbauannya agar para nelayan di wilayah pesisir selatan Tempursari, untuk tidak membahayakan jiwanya dengan cuaca ekstrem belakangan ini.
”Namun saya yakin, nelayan sangat faham betul kondisi cuaca dan tidak akan memilih untuk membahayakan jiwanya,”ungkap ROCHANI. (Red./suarasurabaya)
Terjangan ombak dalam beberapa hari terakhir mencapai 2 meter lebih, sebagai dampak cuaca ekstrem. Kondisi ini yang membuat para nelayan kebanyakan memilih libur melaut. Meski. ada sebagaian kecil diantaranya yang tetap nekag menerjang ganasnya ombak, untuk tetap mengais rejeki di lautan.
Kondisi ini diakui Ir SYAIFUL Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Lumajang. Ketika dikonfirmasi DIDI reporter Sentral FM Lumajang, Selasa (29/03), Kepala DKP mengatakan, kenekatan sebagian kecil nelayan yang berjibaku melawan ganasnya terjangan ombak ini, dinilainya sangat membahayakan.
”Memang, kondisi tingginya ombak yang mencapai 2 meter lebih ini, sangat membahayakan bagi nelayan untuk melaut. Namun, ada sebagian diantara mereka (nelayan, red) yang tetap nekat. Kondisi ini sudah berlangsung selama beberapa hari terakhir,” kata Ir SYAIFUL.
DKP Kabupaten Lumajang sendiri, sejauh ini tidak bisa melarang nelayan untuk tidak bekerja. Karena, memang menjadi kebutuhan para nelayan untuk tetap mengais rejeki.
Namun, DKP tetap akan melayangkan himbuaan melalui jajaran di bawah, baik melalui Pernagkat Kecamatan maupun Desa agar mereka tetap waspada.
SYAIFUL sendiri, meminta para nelayan untuk tidak terlalu nekat melaut jika cuaca dan ombak memang tidak memungkinkan. ”Dari pengamatan saya di wilayah perkampungan nelayan sampai hari ini, para nelayan Tempursari banyak yang libur melaut,”ujarnya.
Kondisi banyaknya nelayan yang menganggur ini, dikatakan lebih lanjut oleh Ir SYAIFUL, berdampak juga terhadap sepinya ikan hasil tangkapan yang dikirimkan ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) setempat.
Sementara itu, Drs ROCHANI Sekretaris Satlak Penanggulangan Bencana (PB) Kabupaten Lumajang, juga melayangkan himbauannya agar para nelayan di wilayah pesisir selatan Tempursari, untuk tidak membahayakan jiwanya dengan cuaca ekstrem belakangan ini.
”Namun saya yakin, nelayan sangat faham betul kondisi cuaca dan tidak akan memilih untuk membahayakan jiwanya,”ungkap ROCHANI. (Red./suarasurabaya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar