STOP PRESS !! Diberi tahukan kepada semua narasumber bahwa semua wartawan/wartawati beritasurabayanet.blogspot.com dilengkapi dengan Kartu Press dan namanya tercantum pada halaman Redaksi, bila ada keraguan silahkan menghubungi Redaksi pada nomor telephone 031 714 54954 / 08155084545 atau melalui emai redaksi_berita_sby@yahoo.co.id, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Minggu, 20 Februari 2011

“ FU Dulu, Baru Yang Lain ”

Susiawan
Terkait pemakzulan Walikota Surabaya yang berakibat dicopotnya Wishnu Wardhana sebagai ketua DPC dan juga sangsi kepada beberapa kader Demokrat lain, dianggap berlebihan oleh Susiawan Wakil Sekretaris DPC PD Surabaya. Karena Fandi Utomo yang jelas-jelas menyebrang partai saat Pilwali Surabaya belum ditindak.

beritasurabayanet - Jln. Yos Sudarso : Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya Wisnu Wardhana secara resmi dicopot dari jabatannya. Wisnu Wardhana telah diganti Radityo Gambiro sebagai pelaksana tugas (Plt).
Selain Wisnu, tiga kader Demokrat lainnya yang juga bernasib sial adalah Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Surabaya Agus Santoso, Ketua Komisi C DPRD Surabaya Sachiroel Alim (Ketua Pansus Hak Angket Reklame) dan Ketua Fraksi Demokrat Irwanto Limantoro. Selain empat kader mbalelo itu, ada tiga kader lainnya yang mendapat sanksi berupa penon-aktif-an dari kelengkapan dewan, yakni M Mahmud (Ketua Komisi B), Ernawati dan Anwar.

Rencana pemberian sangsi kepada beberapa kader Demokrat inilah yang memicu Susiawan, pengurus DPC Partai Demokrat Surabaya angkat bicara di ruang Fraksi Demokrat DPRD Kota Surabaya ((17/1/11). 

“ Fraksi demokrat telah menjadi korban polarisasi partai lain terkait pemakzulan Walikota, jika sangsi DPP benar-benar dilakukan, maka sama dengan memotong pilar-pilar FPD Surabaya karena orang-orang itu adalah kader terbaik demokrat Surabaya, jika DPP ingin menegakkan aturan mestinya Fandi Utomo sudah harus diberikan sangsi dulu, karena gara-gara dia maju Pilwali lewat partai lain, suara Arif Affandi minimal hilang 20 % ”, ucap Susiawan.

“ Saya berharap DPP mengkaji kembali atas sangsi yang akan diberikan kepada beberapa kader Demokrat yang masih aktif menjadi anggota dewan, karena akan berdampak kepada situasi politik di Surabaya, terutama posisi FPD di DPRD Kota Surabaya ”, imbuhnya.

Entah apa maksud Susiawan mengungkapkan hal ini dihadapan beberapa media, namun beberapa alasan yang dikemukakan kelihatannya membela posisi beberapa koleganya yang terancam sangsi dari induk partainya.

Terpisah, Fandi Utomo tidak bersedia mengomentari soal pernyataan Susiawan karena tidak ingin terjebak dalam manuver-manuver kader-kadernya sendiri yang tidak lain adalah kawan-kawannya juga di Partai. (Herry DW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar