 |
| Ray Rangkuti |
" Masyarakat jangan berhenti memprotes keras rencana pembangunan gedung baru DPR yang telah diputuskan tetap dilanjutkan dalam Rapat Paripurna, Jumat (8/4/2011) ".
Demikian seruan lembaga swadaya masyarakat Lingkar Madani (Lima) , Minggu (10/4/2011).
“Masyarakat agar dalam masa reses anggota DPR ini dipergunakan untuk melakukan protes yang sekeras-kerasnya. Hendaknya masyarakat langsung menyatakan sikap ketidaksetujuan mereka atas pembangunan ini. Bisa dilaksanakan dengan ungkapan lisan dalam forum silaturahim maupun disampaikan melalui kantor DPRD atau kantor partai di daerah,” kata Direktur Lima Ray Rangkuti dalam pernyataan tersebut.
Dia mengingatkan pada hakikatnya, rakyatlah pemilik kedaulatan. Jika rakyat meminta proses pembangunan gedung baru DPR harus dihentikan, tidak ada alasan apapun bagi DPR untuk tetap melanjutkannya. Jika rakyat menyatakan anggota DPR hanya layak dapat gedung sederhana misalnya, maka itulah keputusan rakyat yang harus dilaksanakan oleh DPR.
Ray juga mengingatkan bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 71 huruf s, Pasal 79 hurup I dan j, dan Pasal 76 Undang-Undang tentang DPR, DPD, dan DPRD, anggota DPR wajib mendengar dan menindak lanjuti aspirasi masyarakat. Anggota DPR juga harus lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi, seseorang dan golongan.
“Jadi, anggota DPR yang tetap ngotot menginginkan pembangunan gedung, hakikatnya, telah menyalahi ketentuan pasal 71, 79 dan 76 tersebut. Dan oleh karena itu, mereka sangat layak diperiksa di Badan Kehormatan,” pungkasnya. (Red./inilah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar