STOP PRESS !! Diberi tahukan kepada semua narasumber bahwa semua wartawan/wartawati beritasurabayanet.blogspot.com dilengkapi dengan Kartu Press dan namanya tercantum pada halaman Redaksi, bila ada keraguan silahkan menghubungi Redaksi pada nomor telephone 031 714 54954 / 08155084545 atau melalui emai redaksi_berita_sby@yahoo.co.id, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Minggu, 08 April 2012

Kekerasan Terhadap Basuki Mirip Perbuatan PKI

Bambang Smit.
beritasurabayanet - Surabaya : Terjadinya tindak kekerasan terhadap Basuki Rahmad Koordinator Forum warga Simo, diduga keras dipesan oleh pengusaha berinisial DV yang biasa ikut lelang di Unit Layanan Pengadaan (ULP), karena DV merasa dirugikan, maka pengusaha " hitam " itu menggunakan " preman berbaju organisasi ".

Bambang Smit Koordinator Aliansi Ormas dan LSM (AOM) Jatim mengatakan, Basuki Rahmad (Ghostbuster) adalah korban aksi penyanderaan dan penyiksaan ala PKI, hal ini disebabkan sepak terjang Basuki dalam memperjuangkan hak warga Simo yang dilanda musibah banjir akibat adanya praktek " mafia proyek di Pemkot Surabaya ":

“ Penganiayaan terhadap Basuki ada indikasi yang mengarah pada pembunuhan berencana ,” curiga Bambang, (07/04/2012).
Basuki Rahmad..

Lebih lanjut Bambang Smit mengatakan, hal tersebut bisa dilihat dari kondisi korban yang sangat mengawatirkan, karena pada tubuh korban ditemukan bekas-bekas penyiksaan yang menggunakan alat yang bersuhu panas tinggi dan lebam-lebam akibat dipukul oleh benda tumpul, bahkan kepala korban juga tidak luput dari aksi penyiksaan sehingga Basuki mengalami gegar otak.

“ Waktu di Polrestabes Basuki selalu muntah-muntah ,” tutur Bambang.

Oleh karena itu, Bambang Smit berharap Polrestabes Surabaya tidak hanya menangkap Andi Baso yang diduga sebagai pelaku penganiayaan. Tapi, orang yang menggunakan Andi Baso juga harus ditangkap.

“ Proses hukum ini harus benar-benar tuntas. Pria berinisial Drg DV juga harus ditangkap ,” tegas Bambang.

Menurut Bambang, penganiayaan terhadap Basuki benar-benar seperti perilaku hewan yang tidak beretika dan bermoral, bayangkan, korban dihajar sampai babak-belur dan bajunya dilucuti hingga tinggal celana dalam saja.

“ Tangan dan kakinya diikat lalu dihajar, ini sangat tidak manusiawi ,” cetus Bambang. (Red. / radjawarta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar